SRAGEN – Dalam rangka mendukung program ASTA CITA Presiden Prabowo Subianto terkait ketahanan pangan, Kepala Lapas Sragen, Mohamad Maolana, menginisiasi kegiatan penanaman pohon buah dan sayuran di lahan rumah dinas Kalapas. Program ini merupakan langkah awal untuk memanfaatkan lahan secara produktif, sejalan dengan kebijakan nasional dalam meningkatkan ketahanan pangan lokal, jumat (24/1).
Kegiatan penanaman ini melibatkan berbagai stakeholder, baik dari unsur pemerintahan maupun non-pemerintahan, sebagai bentuk sinergi dan kolaborasi dalam menciptakan keberlanjutan pangan. Hadir dalam acara ini sejumlah pihak, termasuk Kepala Rupbasan Kelas II Sragen, Julitri Roma Pasaribu, yang turut memberikan dukungannya terhadap program tersebut.
Selain itu, hadir pula Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Sragen, Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kabupaten Sragen, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sragen, Yayasan SPASI Sragen, Yayasan L-Paska Sragen, Yayasan Mitra Alam Sragen, Yayasan Lentera Bangsa Indonesia Sragen, dan PDAM Sragen. Kehadiran para stakeholder ini menunjukkan komitmen bersama untuk mendukung upaya yang diinisiasi oleh Kalapas.
Sebagai langkah awal, sebanyak 25 pohon durian, 100 pohon pepaya, 10 pohon pisang, dan 50 tanaman singkong ditanam di lahan rumah dinas Kalapas. Program ini direncanakan akan dikembangkan lebih lanjut di area Lapas Kelas IIA Sragen yang memiliki lahan lebih luas, sehingga hasilnya diharapkan semakin optimal.
Kepala Rupbasan Sragen, Julitri Roma Pasaribu, juga menyampaikan apresiasi terhadap program ini. “Ini adalah langkah yang luar biasa dari Lapas Kelas IIA Sragen. Kami di Rupbasan Sragen mendukung penuh inisiatif ini, karena selain memperkuat ketahanan pangan, kegiatan ini juga menjadi contoh nyata bagaimana memanfaatkan lahan yang ada untuk hal yang bermanfaat,” ungkap Julitri.
Selain itu, Kalapas Mohamad Maolana menambahkan bahwa program ini tidak hanya tentang menanam pohon, tetapi juga membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya memanfaatkan lahan untuk mendukung keberlanjutan pangan. “Kami ingin menjadi contoh bahwa setiap lahan yang dimiliki, sekecil apa pun, bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang produktif dan bermanfaat bagi masyarakat luas,” tambahnya.
Kegiatan ini diharapkan menjadi pemantik semangat bagi masyarakat Sragen untuk terus mendukung program ketahanan pangan, baik melalui lembaga pemerintahan maupun inisiatif masyarakat secara langsung.
