Berita

Ratusan Warga Binaan Lapas Sragen Gunakan Hak Pilih di Pilkada 2024

25
×

Ratusan Warga Binaan Lapas Sragen Gunakan Hak Pilih di Pilkada 2024

Share this article

SRAGEN — Demokrasi di Indonesia kembali menunjukkan inklusivitasnya dengan partisipasi aktif ratusan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Sragen dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Keterlibatan ini menjadi simbol penting bahwa hak pilih tetap dijaga dan dihormati, meski berada di balik jeruji besi.

Lapas Sragen menjadi salah satu lokasi pemungutan suara yaitu TPS 901 khusus bagi warga binaan yang memenuhi syarat, Rabu (27/24). Dengan pengawasan ketat dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan aparat keamanan, proses pemungutan suara berjalan lancar. Ratusan warga binaan diberikan kesempatan untuk memilih calon kepala daerah sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Kepala Lapas Sragen, Ardian Nova, turut mengawal jalannya proses pemungutan di TPS khusus 901 serta menyambut baik partisipasi warga binaan dalam Pilkada kali ini. “Kami sangat mendukung hak pilih setiap warga binaan. Partisipasi ini tidak hanya memperkuat nilai-nilai demokrasi, tetapi juga membantu mereka merasa lebih terlibat dalam masyarakat,” ujarnya.

Kepala Seksi Bimbingan Narapidana dan Anak Didik, Davis Saptopaji, menambahkan bahwa proses verifikasi identitas dan persiapan TPS di Lapas Sragen dilakukan dengan seksama. “Kami memastikan bahwa setiap warga binaan yang berhak memilih dapat melakukannya dengan aman dan tertib. Pengawasan kami ketat untuk menjaga keamanan dan integritas pemilu di lingkungan Lapas.”

Partisipasi ini tidak lepas dari upaya pembinaan yang dilakukan oleh pihak Lapas Sragen. Melalui program-program edukasi tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara, warga binaan didorong untuk lebih memahami pentingnya peran serta dalam pemilu. Selain itu, KPU juga bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk memastikan proses pemilu di lingkungan pemasyarakatan berjalan transparan dan adil.

Keterlibatan ratusan warga binaan dalam Pilkada 2024 di Lapas Sragen menjadi langkah maju dalam mewujudkan demokrasi yang inklusif. Dengan memberikan hak pilih kepada warga binaan, diharapkan mereka dapat lebih siap untuk reintegrasi ke masyarakat setelah menjalani masa hukuman, serta merasa memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan sekitar.

Pilkada 2024 di Lapas Sragen juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak sebagai contoh sukses implementasi hak pilih di lingkungan pemasyarakatan. Keberhasilan ini diharapkan dapat diadopsi oleh lembaga pemasyarakatan lain di seluruh Indonesia, memperkuat prinsip bahwa demokrasi adalah hak setiap warga negara, tanpa terkecuali.

Dengan partisipasi aktif seperti ini, Indonesia semakin menunjukkan komitmennya dalam menjaga dan memperkuat nilai-nilai demokrasi, memastikan bahwa setiap suara dihitung dan dihargai, termasuk di dalam lembaga pemasyarakatan.