Tim Satuan Operasional Kepatuhan Internal (Satops Patnal Intern) Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Tengah (Kanwil Kemenkumham Jateng) menggelar razia kamar hunian warga binaan pemasyarakatan (WBP) dan tes urine secara acak di Lapas Kelas IIA Sragen pada hari Selasa (19/03).
Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya deteksi dini gangguan keamanan dan ketertiban (kamtib) serta masuknya barang terlarang ke dalam Lapas Kelas IIA Sragen. Razia kamar hunian dipimpin langsung oleh Pembina Keamananan Pemasyarakatan Madya Kanwil Kemenkumham Jateng, Kusbiyantoro, didampingi Lapas Kelas IIA Sragen, Tunggul Buono.
Petugas gabungan dari Satops Patnal Intern Kanwil Kemenkumham Jateng dan Lapas Kelas IIA Sragen memeriksa 3 blok dengan 6 kamar hunian WBP. Petugas menyisir setiap sudut kamar dan barang-barang milik WBP untuk mencari benda-benda terlarang seperti narkoba, handphone, dan senjata tajam.
Selain razia kamar hunian, petugas juga melakukan tes urine kepada 12 WBP yang dipilih secara acak. Hasil tes urine menunjukkan bahwa seluruh WBP yang dites negatif dari narkoba.
Kusbiyantoro mengatakan bahwa razia dan tes urine ini merupakan langkah preventif untuk menjaga kondusivitas Lapas Kelas IIA Sragen. Ia menegaskan bahwa Kanwil Kemenkumham Jateng berkomitmen untuk memerangi peredaran narkoba dan menjaga keamanan di seluruh lapas dan rutan di Jawa Tengah.
“Razia dan tes urine ini merupakan komitmen kami untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan kondusif di Lapas Kelas IIA Sragen,” katanya.
“Kami tidak akan mentolerir adanya pelanggaran aturan di dalam Lapas. Jika ditemukan WBP yang terlibat dalam peredaran narkoba atau pelanggaran lainnya, akan diberikan sanksi tegas sesuai dengan aturan yang berlaku,” tegasnya.
Kepala Lapas Kelas IIA Sragen, Tunggul Buono, menambahkan bahwa razia dan tes urine ini berjalan dengan aman dan lancar. Ia mengapresiasi kerja sama seluruh WBP yang telah mengikuti kegiatan ini dengan tertib.
“Puji syukur, razia dan tes urine berjalan dengan aman dan lancar. Tidak ditemukan barang terlarang di dalam kamar hunian dan seluruh WBP yang dites urine negatif dari narkoba,” pungkas Tunggul
